Prof. Hamdan Juhannis, Rektor UIN Alauddin Makassar: Yang Dianggap Benar Apa yang Disepakati Orang, Bukan Apa yang Sesungguhya Objektif.
Makassar, Radar Jakarta News.com.
Rektor Universitas Negeri Negeri (UIN) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) dua periode, Prof. Hamdan Juhannis mengatakan," saat berbicara di dunia maya, seharusnya kita mencoba mengaitkan fatwa - fatwa keagamaan atau pandangan keagamaan dengan judul buku yang pernah ditulis oleh Tom Nichols "The Death of Expertise, Matinya Kepakaran. Karena siapa saja, kata Hamdan, bisa berfatwa di dunia maya sekarang. Siapa saja bisa berargumen di media sosial dikaitkan dengan era Post - Truth pasca kebenaran.
"Yang dianggap benar apa yang disepakati orang, bukan apa yang sesungguhnya objektif," jelas Hamdan.
Menurutnya, jadi bisa saja hoax, tapi itu yang dianggap benar tersimpan dalam memori kolektif banyak orang, termasuk ketika membaca buku dari James Ball yaitu How Bullshit Qonquer the World. 'Bagaimana isu - isu bohong bullshit itu menaklukkan dunia," lanjutnya.
Coba sekarang, tambahnya, yang kita pahami itu bullshit.
"Pidato - pidato inspiratif yang disiapkan tidak ditonton orang. Tapi, kalau ada yang lucu - lucu menggelikan itu yang banyak diserap oleh masyarakat pengguna dunia maya," terang Hamdan.
"Bagaimana omong kosong dan berita bohong menaklukkan dunia?" kuncinya.
Pernyataan tersebut di atas disampaikan oleh Prof. Hamdan Juhannis, Rektor UIN Makassar via media sosial (medsos) akun Facebook Hamdan Juhannis, Senin, 25 Desember 2023 silam, seperti dilansir Radar Jakarta News.com.
#MotivAksi.
#hamdannis.
Reporter: Andi Razak BW/redaksi.
Tidak ada komentar