Breaking News

Ayah Terpilih Gubernur Sulbar, Anak Kembali Terpilih Bupati Mamuju.

 



Mamuju, Radar Jakarta News.com.

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 di seluruh wilayah Republik Indonesia telah usai digelar pada Rabu, 27 November 2024 lalu.

Di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Suhardi Duka (SDK) tampil sebagai pemenang dan terpilih menjadi Gubernur Sulbar berdasarkan hasil quick qount atau hitung cepat.

Begitupun, Siti Sutinah Suhardi, putri sulung SDK juga tampil sebagai pemenang (suara terbanyak) dan terpilih kembali sebagai bupati Mamuju untuk periode kedua.

Pasangan Suhardi Duka - Salim S. Mengga (SDK - JSM) terpilih setelah meraih 332.106 suara atau 46,01 persen.

SDK mengalahkan tiga pasangan calon (paslon) lainnya, termasuk petahana  Ali Baal Masdar (ABM).

Paslon Ali Baal Masdar - Arwan Aras (ABM - Arwan) meraih 135.104 suara atau 18,72 persen. Sementara paslon Andi Ibrahim Masdar - Asnuddin Sokong (AIM - PAS) meraih 143.776 suara atau 19,92 persen.

Lalu, paslon nomor urut 4 Prof. Husain Syam - Enny Anggraeny Anwar (PHS - Enny) meraih 110.880 suara atau 15 persen. 

Begitupula Siti Sutinah Suhardi terpilih memimpin Mamuju, setelah mengalahkan paslon Ado Mas' ud - H. Damris. 

Pasangan Tina - Yuki unggul 80.236 suara atau 63 persen dan Ado - Damris  meraih 47.071 suara atau 37 persen.


Profil:

Suhardi Duka.


Suhardi Duka merupakan Anggota DPR RI dari Partai Demokrat. Sebelum menjadi anggota DPR RI, ia merupakan Bupati Mamuju. Ia juga orang tua dari Suraidah Suhardi dan Sutinah Suhardi. Suraidah Suhardi merupakan Ketua DPRD Sulbar, sedangkan Sutinah Suhardi merupakan Bupati Mamuju. Dengan demikian, maka ia adalah mertua dari Kombes Pol. Bambang Yudo Pamungkas yang adalah suami Sutinah Suhardi. 

Suhardi Duka tercatat rutin melaporkan harta kekayaannya kepada negara. Terbaru adalah pada 13 Desember 2023 untuk periodik 2022.

Berdasarkan LHKPN itu, ia memiliki total harta kekayaan bersih sebesar Rp 12,7 Miliar.

Total harta kekayaan itu sudah disesuaikan dengan hutang sebesar Rp 7 Miliar.

Tanah dan bangunan jadi penyumbang terbesar harta kekayaannya. Sebagian aset tak bergerak miliknya itu pun adalah warisan. 

Berikut rincian Harta Kekayaan Suhardi Duka: 


-Tanah dan Bangunan 

Rp 8.266.801.000.


1.Tanah seluas 591m2 di Kab/Kota Mamuju, warisan Rp 251.175.000.

2.Tanah dan Bangunan seluas 1325m2/336m2 di Kab/Kota Mamuju, hasil sendiri Rp 676.195.000.

3.Tanah dan Bangunan seluas 1196m2/180m2 di Kab/Kota, hasil sendiri 

Rp 1.070.688.000.

4.Tanah seluas 4472m2 di Kab/Kota Mamuju, warisan  Rp 670.800.000.

5.Tanah dan Bangunan seluas 2800m2/446m2 di Kab/Kota Mamuju, warisan Rp 1.879.400.000.

6.Tanah seluas 2120m2 di Kab/Kota Mamuju, hasil sendiri Rp 106.000.000.

7.Tanah seluas 20.000m2 di Kab/Kota Mamuju, hasil sendiri Rp 20.000.000.

8.Tanah seluas 40.000m2 di Kab/Kota Mamuju, hasil sendiri Rp 40.000.000.

9.Tanah seluas 575m2 di Kab/Kota Mamuju, hasil sendiri Rp 71.875.000.

10.Tanah dan Bangunan seluas 720m2/120m2 di Kab/Kota Mamuju, warisan Rp 276.000.000.

11.Tanah seluas 4472m2 di Kab/Kota Mamuju, warisan Rp 460.616.000.

12.Tanah seluas 591m2 di Kab/Kota Mamuju, warisan Rp 60.873.000.

13.Tanah seluas 10.448m2 di Kab/Kota Mamuju, hasil sendiri Rp 156.720.000.

14.Tanah dan Bangunan seluas 375m2/96m2 di Kab/Kota Mamuju, hasil sendiri Rp 192.825.000.

15.Tanah seluas 17.090m2 di Kab/Kota Mamuju, hasil sendiri Rp 2.156.610.000.

16.Tanah seluas 2766m2 di Kab/Kota Mamuju, hasil sendiri Rp 177.024.000.


Alat Transportasi dan Mesin.


1.Mobil, Mitsubishi Pajero Jeep Tahun 2000, hasil sendiri Rp 600.000.000.

2.Mobil, Vellfire Jeep Tahun 2019, hasil sendiri 

Rp 1.400.000.000.

Harta bergerak lainnya 

Rp 158.000.000.

Surat berharga Rp -

Kas dan setara kas 

Rp 555.904.006.

Harta lainnya 

Rp 8.750.000.000.

Sub total 

Rp 19.730.705.006.

Hutang Rp 7.000.000.000.

Total harta kekayaan 

Rp 12.730.705.006.


Siti Sutinah Suhardi.


Sebelum memutuskan maju sebagai calon bupati Mamuju tahun 2020, Hj. Siti Sutinah Suhardi merupakan Kepala Dinas Perdagangan Mamuju, sejak tahun 2018 hingga 2019.

Ia kemudian mundur dari jabatannya dan maju melawan petahana Habsi Wahid.

Kakak kandung Ketua DPRD Sulbar, Hj. Suraidah Suhardi itu juga pernah menjabat sebagai Sekertaris Dinas Perdagangan Mamuju tahun 2017 hingga 2018.

Kemudian Sekertaris Dinas Dikpora Mamuju tahun 2015 hingga 2017, Kabid Bapedalda Mamuju 2012 hingga 2015.

Kasubdit Pengembangan SDA Bappeda Mamuju 2009 hingga 2012, serta Kasi Pelayanan Umum Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulbar 2007 hingga 2009.

Wanita kelahiran Ujung Pandang, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 7 Maret 1984 ini, besar dari orang tua yang aktif dalam dunia politik.

Ayahnya adalah Suhardi Duka (SDK) merupakan Bupati Mamuju dua periode, dari tahun 2005 hingga 2015 dan kini menjabat sebagai Anggota DPR RI dari fraksi Demokrat dan ibunya bernama Harsinah seorang ibu rumah tangga (IRT).

Sutinah juga Ketua Bhayangkari Sukoharjo. Suaminya adalah Kapolres Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), AKBP Bambang Yugo Pamungkas. Ia memiliki dua anak yakni, Satya Adjie Prayugo dan Alice Sitti Delisha. 


Riwayat Pendidikan: 


Siti Sutinah Suhardi menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SDN Inpres Binanga 1 Mamuju tahun 1990 hingga 1996.

Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Mamuju tahun 1996 hingga 1999 dan SMA  Negeri 1 Mamuju tahun 1999 hingga 2002.

Siti Sutinah Suhardi kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar dari tahun 2002 hingga 2006.

Ia selesai S1 di Fakultas Hukum Universitas terbesar di Indonesia Timur itu.

Ia kemudian melanjutkan S2 di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dari tahun 2010 hingga 2012.

Semasa kuliah, Siti Sutinah Suhardi dikenal pernah aktif pada organisasi kemahasiswaan.

Tahun 2002 hingga 2004 dirinya aktif sebagai anggota AMPI. Tahun 2002 hingga 2005 aktif sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Pada tahun 2018 Siti Sutinah Suhardi terpilih sebagai Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kabupaten Mamuju, Sulbar, hingga tahun 2022.


Reporter: Andi Razak BW/redaksi.

Tidak ada komentar