Breaking News

Realisasi Program Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan di Desa Kadumalati Dihiasi Isu Tak Sedap

 





Pandeglang,Radar Jakarta.


Beredar informasi yang santer ditengah masyarakat, soal Pemerintah Desa Kadumalati Kecamatan Sindangresmi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten telah mendapatkan bantuan Program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TSL) Semester 2 Tahun 2023 sebesar Rp 177.422.000, dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang perkebunan, yakni PTPN Distrik Jawa Barat Banten untuk pembangunan pengerasan jalan namun implementasinya tidak sesuai harapan sehingga muncul dugaan isu yang tak sedap.


Kepada media, salah satu warga mengatakan bahwa program pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Kadumalati bukan pengerasan jalan tetapi hanya sekedar normalisasi saja.

"Taufik Ajis selaku PJ Kades Kadumalati telah menerima bantuan program tanggungjawab sosial dan lingkungan yang singkat TSL dari PTPN Distrik Jawa Barat Banten untuk pembangunan pengerasan jalan dengan nilai Rp 177.422.000,- yang didampingi oleh Camat Sindangresmi Muklis Aripin pada tanggal 29 April 2024 lalu", ungkapnya sumber yang minta namanya dirahasiakan ke media, Rabu (21/8/24).


Sebut saja Maman (nama disamarkan) menjelaskan pembangunan pengerasan jalan program TSL oleh pihak Desa direalisasikan ke jalan poros desa di Kp Pasir Luhur. "Program TSL dari PTPN direalisasikan untuk pembangunan normalisasi pengerasan jalan di Kp Pasir Luhur - Kp Kadumalati dengan panjang sekitar 400- 500 meter yang menghubungkan Desa Kadumalati dengan Desa Pasirlancar", jelasnya. 


"Pembangunan jalan yang dikerjakan oleh pihak Pemerintah Desa Kadumalati sekedar memperbaiki badan jalan yang sudah ada, sehingga biaya yang dikeluarkan hanya separuh dari nilai bantuan. Bahan material untuk pekerjaan perbaikan jalan hanya menggunakan batu scrop yang berukuran 5-7 cm, 7-10 cm sebanyak 53 mobil dan itu tanpa batu belah selanjutnya pakai silinder (stum) dengan biaya Rp 7 juta serta sejumlah biaya untuk HOK, yah paling menghabiskan anggaran Rp 100 juta, lalu yang 77 juta lagi kemana ??", kata Maman penuh tanya. 


Terpisah, Uci Sanusi Anggota BPD Kadumalati berharap agar Penjabat Kepala Desa Kadumalati mengoptimalkan penggunaan dana bantuan program tanggungjawab sosial dan lingkungan (TSL).

"Bantuan TSL yang kerap disebut bantuan CSR dari PTPN Distrik Jawa Barat Banten sebesar Rp 177 juta lebih itu seharusnya dikerjakan secara optimal sesuai dengan anggaran untuk kepentingan masyarakat, terbuka dan transparan kepada warga, LKD, Perangkat Desa termasuk kepada BPD baik penggunaan maupun pertanggungjawabannya", jelas Uci Sanusi. 


Untuk itu, demi kepentingan masyarakat banyak soal penggunaan dana pertanggungjawaban bantuan program TSL dari PTPN sehingga dipandang perlu oleh kami untuk diadakan musyawarah khusus atau semacam audiensi semua tokoh masyarakat", jelasnya.


Sementara, Taufik Ajis PJ Kades Kadumalati saat dikonfirmasi melalui WhatsApp atau telepon genggam tidak kunjung menjawab bahkan terkesan mengabaikan dan mengesampingkan hak jawabnya.  (Dien's).

Tidak ada komentar