Pemilik dan Manajer SPBU 74. 90231 Ramah Layani Wartawan.
Makassar, Radar Jakarta News.com.
Cuaca cukup cerah menghiasi Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Selasa (12/3/2024) siang. Beberapa hari sebelumnya, curah hujan cukup tinggi 'menghantam' kota Daeng ini.
Di bilangan Jalan Daeng Tata tampak berdiri kokoh sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik salah seorang pengusaha berdarah Tionghoa.
Adalah Jupiter nama sang pengusaha tersebut.
Saya pun berbincang sejenak via telepon kepadanya.
"Kalau sebentar buka puasa saya akan kasi uang pengantar buka puasa," katanya singkat.
Ia mempercayakan Rezky Darmawan sebagai Manajer.
"Saya bekerja di sini dengan bos pak Jupiter sudah 7 tahun lebih," kata Rezky ketika di wawancara di ruang kerjanya, Selasa (12/3/2024) siang.
Pria kelahiran Makassar tahun 1999 ini mengatakan, terdapat 20 karyawan laki - laki dan perempuan yang bekerja di SPBU ini.
"Itu sudah termasuk saya," katanya.
Ia menjelaskan, semua karyawan memiliki Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.
"Ada tiga shift diberlakukan oleh bos dan di upah di atas Rp 3 juta per bulan," kata pria asal Maros ini.
Biasanya, kata Rezky, seminggu sebelum Hari Raya Idul Fitri kami telah di upah ples tunjangan hari raya.
Diketahui, Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Makassar tahun 2024 Rp 3,64 juta (3.643.321). "Jumlah itu naik sebesar 3,41 persen atau sekitar Rp 120.140 dari UMK Kota Makassar tahun 2023 Rp 3.523.181," kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Makassar, Nielma Palamba, Senin (27/11/2023) silam.
Sebagai informasi, sebelum bernama BPJS Ketenagakerjaan bernama Jamsostek. Sedangkan, BPJS Kesehatan sebelumnya bernama Askes.
BPJS Kesehatan itu sendiri adalah bentuk perlindungan sosial ekonomi bagi pekerja atau karyawan dan manfaatnya tak hanya dirasakan oleh pekerja itu sendiri, tetapi juga oleh keluarganya.
Reporter: Andi Razak BW/redaksi.
Tidak ada komentar