Breaking News

Porseni Pelajar Disabilitas Sambut Kemerdekaan, Lombanya Tekankan Fungsi Otak dan Motorik Anak.







Makassar, Radar Jakarta News.com.

Porseni pelajar disabilitas sambut kemerdekaan, 

lombanya tekankan fungsi otak dan motorik anak. 


Pasca karnaval budaya sabtu (12/8/23) kemarin, sejak hari senin hingga kamis (14-17/8/23)) ratusan pelajar SLB Neg 1 pembantu kota Makassar di jl. daeng tata raya no 2 kel.parang tambung kec.tamalate melaksanakan pekan olah raga seni atau porseni dalam menyambut hut kemerdekaan indonesia ke 78 tahun. 


Pekan olah raga seni ini digelar dengan berbagai 

acara khas agustusan yang melibatkan pelajar, orang tua serta guru sekolah seperti lomba makan krupuk, baca puisi, lari karung, lomba bernyanyi dan lomba 

pasang puzzle hingga lomba pasang pensil. 


Porseni yang dilaksanakan sejak pagi pkl.08.00 wita akan berakhir dipukul 10.30 wita dengan tiga rangkaian lomba setiap harinya. Lomba makan 

kerupuk yang digelar dihari pertama misalnya seluruh pelajar baik tingkat sd, smp hingga sma dengan semua kekhususan siswa, kecuali autisme diwajibkan diikuti. 


Lomba yang berlansung dihalaman depan gedung 

sekolah ini diwarnai gelak tawa dari suporter dan 

penonton. Betapa tidak? pelajar yang berpartisipasi dalam lomba yang memiliki keterbatasan fisik 

berupaya untuk memakan krupuk yang digantung 

hingga menunjukkan berbagai gerakan yang unik dan jenaka. Apalagi dalam aturan lomba tak diperbolehkan menyentuh kerupuk tersebut.


Kepala SLB Neg 1 Pembina kota makassar Andi Hamjan S.Pd, M.Pd mengungkapkan jenis lomba yang dipertandingkan adalah lomba yang terukur dan 

sudah melalui pertimbangan. "Dan lomba ini tak hanya 

mengasah motorik kasar dan motorik halus anak didik, namun juga akan membentuk mental dan 

kepercayaan diri" ungkapnya. 


Menurut Hamjan, dalam lomba fungsi otak dimaksimalkan karena dorongan semangat dan 

dorongan lingkungan. "Juara adalah bonus dalam kegiatan ini" terangnya.   


Selain makan kerupuk, juga berlansung lomba 

menyusun puzzle dan baca puisi yang mengasah ketajaman berpikir dan akademik anak.

Reporter: Andi Razak BW/redaksi

Tidak ada komentar