Breaking News

Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Sulsel dan Observatorium Unismuh Makassar Diresmikan

 



Makassar, Radar Jakarta News.



Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah (Pusdam) Sulawesi Selatan, Masjid Al-Manar Pusdam Sulsel, dan Ruang Observatorium Lantai 18 Menara Iqra Unismuh Makassar, diresmikan yang ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, di Balai Sidang Muktamar 47 Kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Jumat, 28 April 2023.

Peresmian dan penandatanganan prasasti dilakukan pada acara Syawalan 1444 H Keluarga Besar Muhammadiyah Sulawesi Selatan, yang dihadiri Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Irwan Akib, Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi, Bupati Wajo Amran Mahmud, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sulsel, Pimpinan Daerah Muhammadiyah PDM) se-Sulsel, Pimpinan Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah Tingkat Wilayah, serta sivitas akademika Unismuh Makassar.

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel, Ambo Assse mengaku bersyukur karena syawalan kali ini dirangkaikan dengan penandatanganan tiga prasasti dan mengungkapkan bahwa pembiayaan pembangunan tiga Pusdam, Masjid, dan Observatorium tersebut mendapatkan bantuan anggaran dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

Bantuan anggaran dari Pemprov Sulsel untuk pembangunan Pusdam Sulsel itu sudah diberikan sejak Syahrul Yasin Limpo menjabat Gubernur Sulsel, yakni sebesar Rp1 miliar, yang dimanfaatkan untuk renovasi awal Gedung Pusdam.

Bantuan berikutnya diberikan Pemprov Sulsel saat Nurdin Abdullah menjabat Gubernur Sulsel yakni sebesar Rp2 miliar, dan bantuan sebesar Rp1 miliar Andi Sudirman Sulaiman menjabat Gubernur Sulsel.

“Jadi total dana yang masuk dari Pemprov Sulsel untuk Pembangunan Pusat Dakwah Muhammadiyah Sulsel adalah Rp4 miliar. Selain itu, Pak Gubernur juga memberikan bantuan untuk observatorium kita sebesar Rp650 juta dari anngaran yang mencapai Rp2 M,” rinci Ambo Asse.

Terkait observatorium, Ambo Asse menekankan, meski Unismuh Makassar bisa melakukan pemantauan hilal, hisab wujudul hilal tetap menjadi pegangan.

“Observatorium di lantai 18 sudah kita gunakan untuk memantau hilal dan memantau gerhana matahari pada Kamis 20 April kemarin. Insya Allah, observatorium ini memberi maslahat,” kata Ambo Asse.

Memanfaatkan momentum Syawalan, Ambo Asse juga menyampaikan permohonan maafnya atas kekhilafan dirinya selama memimpin PWM Sulsel dan Unismuh Makassar.

“Terkait waktu pelaksanaan syawalan ini, mohon dimaklumi, inilah pilihan terakhir. Karena besok, PDM-PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) sudah mulai musyawarah daerah. Pimpinan Wilayah juga sudah mulai bertugas di daerah-daerah yang menyelenggarakan Musda. Jadi, hari inilah waktu yang tepat, yang terbaik untuk menggelar syawalan,” kata Ambo Asse.

Reporter: Andi Razak BW/redaksi

Tidak ada komentar