Breaking News

Tingkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Budidaya Ikan, PT KPI RU II Dumai Ajak Kelompok Binaannya Studi Banding ke Kampung Patin Kampar

 


DUMAI, — 

Guna meningkatkan kemampuan pelaku usaha binaan dari kelompok perikanan yakni kelompok budidaya ikan lele Palas Jaya dan Kelompok Nelayan Tuna, PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit (RU) II Dumai melakukan studi banding (stuban) ke Kampung Patin Graha Pratama Fish (Integrated Fish Farm) yang berlokasi di XII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Rabu (28/12/2022).


Area Manager Communication, Relation & CSR RU II Dumai, Nurhidayanto mengatakan kegiatan stuban dan upskilling ini bertujuan untuk silahturahmi antar kelompok, juga mengedukasi dan berbagi pengalaman sesama kelompok perikanan. 


"Studi banding dan pelatihan ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas mitra binaan dalam pembenihan ikan, pembesaran ikan, pembuatan pakan ikan, dan pengembangan produk olahan ikan untuk pengembangan Program Kampung Minapolitan dari KPI RU Dumai," ungkapnya.


Dia menyebutkan kegiatan stuban ini diisi dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan teknis dalam berbudidaya ikan oleh Suhaimi, pemilik Graha Pratama Fish sekaligus penerima penghargaan Adibakti Mina Bahari.


Pemiliham Kampung Patin Graha Pratama Fish (Integrated Fish Farm) sebagai lokasi stuban, karena tempat ini merupakan sentra budidaya patin terintegrasi yang telah berkembang di Provinsi Riau. Mulai dari pembenihan ikan, pebesaran ikan, pembuatan pakan ikan, olahan ikan, hingga argo wisata perikanan. Saat ini produksi dari kolam patin mencapai 5 hingga 10 ton per hari dan keramba patin sebesar 235 ton per hari. 


Suhaimi saat pemaparannya, membagikan pengalaman dan sejarah mengapa terbentuknya Kampung Patin XII Koto Kampar. Dimulai dari tata cara budidaya ikan patin, dan bagaimana pembuatan pakan ikan yang dapat membuat ikan cepat berkembang dengan baik. Selain itu dia juga menjelaskan tantangan dalam membudidayakan ikan patin. 


“Sulitnya air bersih yang banyak untuk melakukan budidaya patin ini tidak membuat kami menyerah. Kami dahulu dibilang gila, sekarang hampir semuanya tidak menganggur karena telah mengetahui teknik budidaya ikan dan berhasil dengan segala hasil olahan ikannya.”


Menurutnya tujuan pengembangan Kampung Patin saat ini adalah dengan harapan setiap rumah tangga yang ada di kampung tersebut menjadi pemilik bagi usahanya, sehingga semuanya bisa mendapatkan manfaat dari adanya program Kampung Patin tersebut.


Usai materi, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi. Kelompok Minapolitan binaan PT KPI RU Dumai juga sempat mencicipi aneka olahan ikan patin yang merupakan produk akhir dari hasil panen ikan patin. Sesi tanya jawab ikut menjadi poin inti dari kegiatan stuban ini, dimana anggota kelompok Minapolitan dapat berdiskusi dengan Suhaimi.


Adapun kegiatan ini juga dihadiri oleh Lurah Tanjung Palas, Kota Dumai, dan Ketua LPMK Tanjung Palas Kota Dumai. Lurah Tanjung Palas, Untung Efendi mengharapkan agar kelompok Palas Jaya dan Nelayan Tuna dapat mempelajari dan menjadikan pengalaman Kampung Patin sebagai percontohan untuk inovasi kelompok kedepannya. 


“Mudah-mudahan, kelompok kami dapat menyerap pelajaran dan pengalaman yang ada di kampung patin Koto Kampar ini," pungkasnya.


(Rilis/ES)

Tidak ada komentar