Breaking News

Dosen UGP Pemenang Hibah Program Kemitraan Masyarakat (PKM) tahun 2022

 



Aceh Tengah

-Universitas Gajah Putih merupakan Perguruan Tinggi Swasta yang berada di Kebupaten Aceh Tengah, sukses melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan di daerah di Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah. Rusli S.Pt., menyampaikan bahwa Kabupaten Aceh Tengah merupakan daerah central penghasil kopi arabika gayo, tersebar di empat belas kecamatan. Kecamatan Atu Lintang salah satu central penghasil kopi spesialty gayo terbaik di Kabupaten Aceh Tengah yang banyak diminati para pedagang kopi, hal ini karena daerahnya berada di ketinggian (rata-rata 1600-1800 Mdpl). 


Sipat dari kopi arabika bila semakin tinggi dari permukaan laut maka kualitas dan cita rasa akan semakin baik. Salah satu kelemahan pada daerah yang memiliki ketinggian yaitu tingkat degradasi tanah juga sangat tinggi sehingga kesuburan tanah semakin menurun, Salah satu permasalahan yang menjadi catatan penting, dengan berkembangnya isu terkait kopi yang mengandung glifosat akibat penggunaan herbisida didalam mengendalikan gulma perkebunan kopi, tentunya menjadi kekhawatiran bagi petani kopi, eksportir dan kalangan pencinta kopi, adapun upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan perbaikan pada pola budidaya dan meningkatkan bahan organik baik dari limbah kebun kopi, seperti limbah buah kopi, pohon penaung dan hasil samping lainnya serta bahan organik yang bersumber dari ternak agar kesuburan tanah dapat ditingkatkan. 

Penggunaan input pupuk kandang sebesar 10 % dengan asumsi variabel lain konstan (ceteris paribus) dapat meningkatkan produksi sebesar 1,25%. Lebih pemberian pupuk kandang dapat meningkatkan dan mempertahankan keanekaragaman dan kehidupan organisme tanah. Indikasinya, bahwa pupuk kandang sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kesuburan tanah. Selain tanaman kopi beternak sapi menjadi usaha sampingan yang dipelihara dilokasi perumahan, berdekatan dengan lokasi perkebunan petani kopi, kedua usaha ini sangat membantu dalam meningkatkan perekonomian petani. Kurangnya ketersediaan hijauan pakan ternak merupakan salah satu kendala dalam mengembangkan peternakan dalam skala lebih besar, saat ini petani/peternak memanfaatkan hijauan yang tersedia di alam, meskipun harus menempuh jarak yang jauh serta beberapa petani menanam di lahan khusus areal pagar perkebunan sebagai antisivasi jika hijauan dari luar tidak dapat dipenuhi.

Kedua program tersebut dapat disinergikan, karena tanaman kopi memerlukan pupuk organik yang dihasilkan ternak, sedang ternak sapi membutuhkan pakan yang dapat dibuat dari limbah kopi yang biasa disebut dengan sistem integrasi. Integrasi tanaman kopi dengan ternak selama ini sudah dilakukan oleh petani kopi, banyak petani kopi yang memelihara ternak sebagai penghasilan sampingan, dipelihara di lokasi perkebunan secara intensif, dengan demikian petani memanfaatkan kotoran ternak dan limbah sebagai pupuk tambahan untuk tanaman kopi secara langsung tanpa mengolah menjadi pupuk kompos maupun pupuk cair baik dari hasil kotoran ternak maupun limbah kopi. Dengan demikian solusi permasalahan diatas yaitu dengan menerapakan sistem integrasi ternak sapi dengan tanaman kopi.

Integrasi ternak rumiansia dengan tanaman kopi merupakan salah satu sistem perkebunan kopi berkelanjutan. Sistem ini memerlukan dukungan agroekosistem ladang rumput dalam suatu bentang lahan perkebunan kopi, metode yang dilakukan yaitu dengan melakukan pengabdian kepada masyarakat. Integrasi ternak ruminansia dengan tanaman kopi merupakan salah satu sistem perkebunan kopi berkelanjutan,  yaitu dengan konsep Zero Waste Production System. 

Dalam penerapan sistem integrasi ternak sapi dengan tanaman kopi dengan konsep Zero Waste Production System dengan mengunakan metode Focus Group Discussion (FGD).  Tujuan pengabdian ini yaitu 1). Membaiknya pola pemeliharaan tanaman dan produksi kopi. 2.Tersedianya pakan ternak sapi yang murah dan  berkualitas. 3. Mampu mengolah limbah ternak sapi menjadi pupuk organik 4. Mampu memanfaatkan limbah perkebunan kopi menjadi pakan ternak 4. Meningkatkan pengetahuan peternak dalam pola pemeliharaan kopi organik dan kebutuhan nutrisi ternak kerbau. 5. Mendukung program merdeka belajar kampus merdeka sesuai buku panduan merdeka belajar – kampus merdeka yang diterbitkan direktorat jendral pendidikan tinggi kementrian pendidikan dan kebudayaan.

Dari permasalahan diatas Rusli, S.Pt,. M.Pt selaku ketua tim pengabdian program kemitraan masyarakat (PKM) merupakan dosen Fakultas Pertanian Universitas Gajah Putih beserta anggota yaitu Syahidin, S.E,. M.Si Dari Fakultas Ekonomi juga dengan melibatkan para dosen serta mahasiswa dari Fakultas Pertanian Universitas Gajah Putih, melakukan pengabdian kepada masyarakat Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah dengan judul Integrasi Ternak Sapi Bali Dengan Tanaman Kopi Organik Untuk Meningkatkan Pendapatan Petani Kopi Pasca-Covid-19 yang didanai oleh KEMDIKBUDRISTEK tahun 2022 yang diberikan melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) dan dibantu serta didampingi oleh Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah. 


Hasil pelaksanaan pengabdian yang dilaksanakan pada mitra berjalan sesuai harapan, dimana para petani sangat antusias terhadap kegiatan yang dilakukan selama pelaksanaan pengabdian, salah satu tujuan pegabdian yaitu dengan menyadarkan para petani terhadap pentingnya pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia, murah dan mudah didapatkan, untuk dimanfaatkan sebagai produk bernilai tinggi, diarahkan dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah serta perbaikan nutrisi pakan ternak ruminansia, sehingga pendapatan petani diharapkan dapat meningkat. Adapun tahapan yang dilakukan dalam pengabdian yaitu tahap sosialisasi, penyuluhan, FGD dan demonstrasi di daerah pengabdian kepada mitra.  Narasumber yang dilibatkan yaitu dosen dari Universitas Gajah Putih diantaranya 1. Pita Ridhana, S.Pt., M.Si. 2. Rusli, S.Pt., M.Pt serta kepala BBP Kecamatan Atu Lintang yaitu Salman, SP., MP sesuai bidang keahlian dalam pengabdian dengan metode penyuluhan, FGD, demonstrasi dan diskusi.

Materi yang diangkat dalam pengabdian ini diantaranya yaitu pembuatan pakan lengkap untuk ternak dan sistem budidaya perkebunan tanaman kopi mulai dari pembibitan, pengolahan lahan, pemeliharaan sampai proses pemanenan pada tanaman kopi, yang berbasis pada sumber daya lokal seperti masalah pakan, petani diberikan pelatihan membuat pakan lengkap (Complete Feed) untuk mengatasi masalah pakan ternak yang selama ini terus berkurang akibat alih fungsi lahan serta kualitas nutrisi yang rendah untuk ternak, dengan memanfaatkan limbah buah kopi, pohon penaung maupun gulma perkebunan kopi, sehingga kebutuhan nutrisi untuk ternak dapat terpenuhi secara kualitas dan kuantitas. 


Selanjutnya pembuatan terra preta yang merupakan tanah hitam subur karena adanya penambahan biochar sebagai pembenah tanah. Kesuburan tanah terra preta disebabkan oleh tingginya kandungan bahan organik dan retensi hara karena adanya kandungan karbon hitam. Tingkat keberlanjutan pemanfaatan terra preta pada pertanian cukup tinggi, karena sederhana dan murah, sehingga memungkinkan masyarakat untuk mengelola teknologi ini secara mandiri. Selain itu juga tanah terra petra dipercaya dapat mempertahankan kandungan karbon organik sehingga kesuburannya akan tetap terjaga tanpa harus sering dilakukan pemupukan. 

Selain pembuatan pakan lengkap dan tera petra petani juga diberikan pelatihan pembuatan eco enzyme untuk meningkatkan produktivitas lahan dan memenuhi asupan unsur hara yang dibutuhkan tanaman, selama ini hanya mengandalkan penggunaan pupuk kimia anorganik, akan tetapi penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus akan menyebabkan dampak buruk bagi lahan pertanian, menurunkan kadar bahan organik tanah, merusak struktur tanah dan pencemaran lingkungan, serta meningkatnya harga pupuk anorganik juga menjadi salah satu kendala yang dialami petani. Untuk mengatasi hal tersebut, maka yang paling utama harus dilakukan adalah mengembalikan kesuburan tanah dengan cara mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dan menggantikannya dengan pupuk organik. Eco enzyme memiliki banyak manfaat salah satunya dalam bidang pertanian yaitu dapat digunakan sebagai pupuk organik sehingga akan mengurangi penggunaan pupuk anorganik yang berfungsi sebagai anti jamur, anti bakteri dan agen pembunuh serangga. Selain diberikan pemahaman mengenai cara pembuatan eco enzyme, petani juga mendapatkan bimbingan mengenai cara aplikasi eco enzyme pada lahan pertanian. 



Petani sekaligus peserta dalam pengabdian ini sangat antusias mengikuti dan mengaplikasikan materi yang telah disampaikan oleh narasumber, sehingga petani atau peternak pada khususnya sudah mampu memanfaatkan sumber daya lokal yang ada untuk dijadikan sebagai pakan ternak dan pupuk organik guna meningkatkan produksi kopi serta memiliki pengetahuan dalam budidaya tanaman kopi ungkap rusli, beliau juga menyampaikan kegiatan pengabdian ini kedepaannya terus berkelanjutan baik dari penelitian mahasisa, dosen  maupun dalam bentuk pengabdian.


Aharuddin

Tidak ada komentar