Breaking News

Pertemuan Ketiga G20 FMCBG Digelar Secara Hybrid di Nusa Dua Bali, Menkeu: Selamat Datang Seluruh Delegasi, Hari yang Kita Nantikan Akhirnya Tiba.

 




Bali, Radar Jakarta,-

Menteri Keuangan (Menkeu) dan Gubernur Bank Sentral memulai pertemuan ketiga G20 2022 jalur keuangan, 3rd Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG) Presidensi Indonesia digelar di Nusa Dua, Badung, Bali, pada Jumat (15 Juli 2022).

"Selamat datang seluruh delegasi pada acara pertemuan ketiga G20 Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG). Hari yang kita nantikan akhirnya tiba," kata Menkeu Sri Mulyani Indrawati di Nusa Dua, Badung, Bali, seperti dilansir RJ.

Dikatakan, saya bersama dengan Pak Perry Warjiyo sangat senang dapat menyambut suluruh delegasi pada forum ini. Namun, katanya, sebelumnya kami ucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada delegasi Jepang atas kejadian tragis yang menimpa mantan Perdana Menteri Shinzo Abe, beliau merupakan salah satu pemimpin dunia yang sangat hebat, sebagaimana kami saksikan langsung pada Presidensi Jepang pada G20 2019 lalu.

"Doa kami menyertai," ucapnya.

Ia mengatakan, sejak pertemuan terakhir kita pada April lalu, kondisi dunia sudah begitu berkembang.

"Risiko keamanan pangan dunia yang meningkat tajam, lansekap energy global yang sudah begitu berubah, serta meningkatnya harga komoditas yang menyebabkan lonjakan inflasi dan ketidakstabilan sosial," ujarnya.

Dijelaskan, kombinasi perang, lonjakan harga komoditas dan meningkatnya inflasi global sangat menggoyang perekonomian dunia. Tidak hanya pada negara- negara berpenghasilan rendah, bahkan negara-negara berpenghasilan menengah dan berpenghasilan tinggi pun terdampak dengan hebat. Semuanya terdampak dan menciptakan kepentingan bersama dunia untuk recover together dan recover stronger.

"Disinilah G20 muncul untuk berperan pada masa kritis ini. Secara historis, G20 selalu hadir dan mampu untuk mengatasi permasalahan perekonomian dunia, seperti pada 2008 dan 2009 lalu ketika Global Financial Crisis hampir meruntuhkan perekonomian global, G20 hadir untuk menciptakan stabilitas finansial pada 2020 hingga sekarang, G20 kembali dituntut untuk mengatasi beragam krisis yang bertubi-tubi menghantam dunia, mulai Cocid-19, ketegangan geopolitik, hingga melonjaknya harga pangan dan komoditas vital lainnya," ungkapnya.

Seluruh mata dunia, katanya, sedang tertuju pada G20, dan harapan yang begitu masif berada di pundak G20 untuk bekerja sama dan menunjukkan mengapa G20 layak akan reputasinya sebagai forum utama dunia untuk kerja sama internasional. Untuk itu, tambahnya, selama dua hari ke depan, agenda pembahasan kita semua akan begitu padat, terdapat kombinasi tujuh agenda penting untuk dapat mendukung pertumbuhan perekonomian dunia yang kuat, berkelanjutan, inklusif, dan seimbang.

"Saya sungguh ucapkan terima kasih kepada seluruh  delegasi dan undangan yang mau mengesampingkan beragam perbedaan kita, untuk saling membangun jembatan kolaborasi dalam mengadapi seluruh krisis global ini. Saya harap, ketika  seluruh rangkaian acara berakhir esok, kita sudah menemukan cara untuk mencapai konsensus bahwasanya kita semua dapat mengamankan perekonomian global. Jutaan, bahkan miliaran nasib manusia bergantung kepada kita," terangnya.

Ia menegaskan, saatnya menunjukkan kepada dunia bahwa G20 memang layak akan seluruh reputasinya.

Sebagai informasi, secara akumulatif, sebanyak 407 delegasi asing hadir secara fisik di Bali dan 120 delegasi  hadir secara virtual. Di samping itu, tercatat 19 Menteri Keuangan dan 11 Gubernur Bank Sentral hadir secara fisik.

Secara perinci, 19 Menteri Keuangan tersebut berasal dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Australia, India, Italia, Jerman, Jepang, Korea Selatan, Kanada, Prancis, Rusia, Turki, Uni Eropa, Belanda, Senegal, Swiss, Ukraina, dan Indonesia.

 Sementara, 11 Gubernur Bank Sentral yang hadir fisik adalah berasal dari Afrika Selatan, Arab Saudi, Australia, Belanda, India, Inggris, Jepang, Jerman, Korea Selatan, Prancis, dan Indonesia.

Selain itu, Presidensi G20 Indonesia kembali mengundang Menteri Keuangan Ukraina untuk hadir secara virtual dalam kesempatan ini.

Rangkaian pertemuan ketiga FMCBG pada Presidensi G20 Indonesia ini dihadiri oleh delegasi asing secara fisik dengan jumlah terbesar selama periode Presidensi G20 Indonesia.

Pertemuan tersebut bertujuan mendorong ekonomi global mencapai pemulihan bersama yang lebih kuat di tengah meningkatnya tantangan yang semakin mengemuka.

Pada pertemuan itu, para delegasi  membahas tujuh agenda prioritas maupun legacy pada jalur keuangan, ekonomi global dan resikonya, isu kesehatan global, dan arsitektur keuangan internasional.

Agenda prioritas selanjutnya yakni isu pada sektor keuangan, keuangan berkelanjutan, pembangunan infrastruktur, serta perpajakan internasional.

Pertemuan pertama diselenggarakan pada bulan Februari 2022 di Jakarta dan April 2022 di Washington DC, Amerika Serikat.

Pertemuan ini berlansung selama dua hari, Jumat - Sabtu, 15-16 Juli 2022.


Reporter: Andi Abdul Razak B.Wahiduddin.

Editor: Ra Ja.net/redaksi.

Tidak ada komentar