Breaking News

Perkembangan Indeks Harga Konsumen (Inflasi/Deflasi) Mei 2022 Kota Dumai

 



DUMAI, RADARJAKARTA.NET— 

Kamis (2/6/2022) siang, BPS Kota Dumai gelar press release Indeks Harga Konsumen (IHK) Mei 2022 Dumai, dengan mengundang Tim Pengendali Inflasi Dumai (TPID).


Dalam paparannya, Kaban BPS Kota Dumai Drs Morhan Tambunan, M.Si., sampaikan perkembangan IHK Dumai dan inflasi provinsi di Sumatera. 


Berdasar berita resmi BPS Kota Dumai No. 06/06/1473/Th.IX. 2 Juni 2022, pada Mei 2022, Dumai mengalami inflasi 1,51 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 111,19. Inflasi Tahun Kalender (Mei 2022-Desember 2021) 3,24 persen dan Inflasi tahun ke tahun (Mei 2022 terhadap Mei 2021) 4,04 persen.


Inflasi di Dumai terjadi karena adanya peningkatan indeks harga di 10 kelompok pengeluaran, yaitu kelompok penyedia makanan, minuman dan restoran 3,92%; kelompok makanan, minuman dan tembakau 2,92%; kelompok rekreasi, olahraga, budaya dan kelompok pendidikan, masing-masing 1,52%; kelompok pakaian dan alas kaki 1,13%; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,61%; kelompok kesehatan 0,57%; kelompok transportasi 0,44%; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,22%; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga dan kelompok informasi komunikasi dan jasa keuangan 0,03%. Sementara 1 kelompok mengalami deflasi/inflasi yang relatif stabil yaitu kelompok pendidikan.


Komoditas yang memberi andil terjadinya inflasi di Dumai antara lain: nasi dengan lauk telur ayam ras, bawang merah, daging ayam ras, ikan tongkol/ambu-ambu, minyak goreng, sate, sawi hijau, ketimun, mobil, ayam hidup, sawi putih/pecay/pitsay, ketupat/lontong sayur, tahu mentah, kemeja lengan panjang katun pria, daging sapi, buncis, es krim, wortel, jeruk, kopi bubuk, rokok putih, terong, kue kering berminyak, tomat, ayam goreng, daun bawang, bayam, biskuit, kacang panjang, ongkos jahit, ikan gabus, ikan senangin, tarif kendaraan travel, ikan patin, bakso siap santap, cabe rawit, ayam bakar, ikan kembung, mainan anak, sepeda motor, kentang, labu Siam, jus buah siap saji, martabak, pasta gigi, rokok kretek filter, pembersih lantai dan lainnya.


Dari 24 Kota di Sumatera yang menghitung IHK, semua kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan 2,24%, Bukit Tinggi 1,55%, Dumai 1,51%, Padang 1,38%, Meulaboh 1,26%, Lhokseumawe 1,03%, Tanjung Pinang 1,02%, Lubuk Linggau 0,98%, Tembilahan 0,95%, Banda Aceh 0,92%, Bungo 0,91%, Sibolga dan Pangkal Pinang 0,85; dan terendah Gunung Sitoli 0,22%.


Dari 10 ibukota provinsi di pulau Sumatera, semua ibukota provinsi mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi di Padang 1,38%, Tanjung Pinang 1,02%, Banda Aceh 0,92%, Pangkal Pinang 0,85%, Palembang 0,81%, Jambi 0,78%; dan terendah Bengkulu 0,53%.


TPID Dumai yang hadir di antaranya Kadis Perdagangan Hermanto, Kadin, Kabid Ormas Kesbangpol, Diskominfo, Kabag Perekonomian, DKPP dan Kabag Perencanaan.



(ES)

Tidak ada komentar