Mengenal Sosok Yusradi Usman al-Gayoni.
Aceh Tengah-Yusradi Usman al
-Gayoni lahir di Bebesen, Takengon, Aceh Tengah, tanggal 20 Maret 1983. Menyelesaikan SD Negeri Bebesen (1996), SLTP Negeri 2 Bebesen/SLTP Negeri 10 Takengon (1999), dan SMU Negeri 1 Bebesen/SMA Negeri 1 Takengon (2002). Selanjutnya, tamat S-1 dari Departemen Sastra Inggris Universitas Sumatera Utara (USU) (2006) dan tamat S-2 dari Sekolah Pascasarjana Jurusan Linguistik USU dengan spesialisasi Ekolinguistik (April 2010).
Yusradi belajar menulis, pendokumentasian, dan pembukuan keuangan dari bapaknya, alm Usman Umar (meninggal 13 Januari 2015). Alm Bapaknya terbiasa menulis kegiatan hariannya dalam buku agendanya dan mencatat cashflow (arus kas) yang disertai bukti-bukti pendukung. Tahun 2002, Yusradi mulai menulis puisi dan cerita pendek. Setelah itu (2003), mulai belajar, latihan, dan serius menulis. Sejak tahun 2004, tulisannya mulai naik di media baik cetak maupun online.
Sejak S-1 (2002), dia mulai mengumpulkan literatur Gayo dan membuat Perpustakaan Gayo (koleksinya berjumlah 200-an judul, sampai sekarang). Saat S-1 (2004) juga mendirikan Pusat Kajian Kebudayaan Gayo. Tahun 2008 dan 2009 mulai menulis naskah buku, masing-masing 2 naskah. Salah satunya, biografi musisi A.R. Moese. Setelah 4 tahun berhenti menulis buku (2008-2011), keempat buku tadi baru terbit pada tahun 2012.
Kerja—guru kursus dan guru private bahasa Inggris—sambil kuliah, putra bungsu alm Usman Umar dan Radiah Alam itu aktif di sejumlah organisasi intra dan ekstra kampus. Ada 19 organisasi yang diikutinya selama S-1. Dia pernah jadi Ketua Ikatan Mahasiswa Sastra Inggris (IMSI) USU (2005-2006), Sekretaris Tim Koordinasi (Pemerintahan Mahasiswa) Fakultas Sastra USU (2005), Staf Kajian Strategis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat USU (2003-2004), Ketua Ikatan Mahasiswa Takengon (IMTA) Sumatera Utara (2005-2006), Ketua Bidang Kaderisasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Kelompok Aspirasi Mahasiswa (KAM) Rabbani “Partai Kampus” USU (2005-2006), dan Ketua Dewan Pengawas Nasional (DPN) Himpunan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris se-Indonesia (HIMABSII) (2005-2007).
Di penghujung studinya (2006), suami Rina Wahyuni tersebut terpilih sebagai salah satu Indonesia Sampoerna Best Student (ISBS) mewakili USU/Sumatera—80 mahasiswa se-Indonesia. Juga, terpilih sebagai mahasiswa berprestasi Fakultas Sastra USU dan salah satu mahasiswa berprestasi Universitas Sumatera Utara (semuanya ada sepuluh mahasiswa berprestasi dari 10 fakultas yang ada di USU saat itu).
Setelah menyelesaikan S-1, bapak Muhammad Faiz Akbar al-Gayoni dan Muhammad Ilham Akbar al-Gayoni itu sempat jadi “guide” Transtv dalam program Jelajah dan Reportase di Aceh (2006, 2007, dan 2008). Lalu, jadi translator Handicap International Indonesia, salah satu NGO Prancis yang berkerja untuk dan dengan orang Cacat di Takengon, Aceh (September 2006-Juni 2007). Selanjutnya, sebagai staf Agama, Sosial & Budaya di BRR NAD-Nias Regional III (Januari 2008-Oktober 2008). Saat yang sama (2007-2008), sebagai Dosen bahasa Inggris di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Aceh Tengah. Sejak kembali ke Takengon, September 2006, beliau juga mendirikan Al-Gayoni Learning Center, lembaga yang bergerak di bidang pendidikan, sosial, dan kebudayaan.
2008-2009, sebagai Dosen Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Ilmu Komputer Mikroskill Medan. 2009-2014, Yusradi bekerja sebagai Staf Ahli/Asisten Anggota DPD/MPR RI Propinsi Aceh di Gedung Parlemen Senayan Jakarta. Tahun 2012, Yusradi mendirikan penerbit Mahara Publishing. Tahun 2015, salah satu anggota tim peneliti Peran Bahasa dan Kebudayaan dalam Konteks NKRI: Keanekaragaman untuk Persatuan dan Kesatuan di Aceh di Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). 2018-2024, Yusradi juga masuk sebagai salah satu anggota Pengembangan Kawasan Gayo-Alas (Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Gayo Lues, dan Bener Meriah) dan GAMIFest (Gayo-Alas Mountain International Festival) Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI. Di luar itu, Yusradi kerap sebagai pembicara dan moderator dalam berbagai kegiatan.
Selain buku Tutur Gayo (2015) (khusus tutur Gayo Lues), beberapa karyanya yang sudah terbit, yaitu Fenomena Bertutur dalam Masyarakat Gayo dalam Budaya Melayu Serumpun: Kajian Ilmu-Ilmu Linguistik, Sastra, Seni, dan Sosiobudaya eds Prof. Tengku Silvana Sinar&Muhammad Takari (2009), Tutur Gayo (Edisi I) (2012), A. R. Moese: Perjalanan Sang Maestro (2012) (biografi—musisi Gayo), Ekolinguistik (2012)—buku pertama Ekolinguistik di Indonesia, 7 Tahun IMTA-Sumut (2001-2008) (2012), Tutur Gayo (Edisi II) (2014), dan sedang menyiapkan cetak ketiga Tutur Gayo dan cetak kedua Tutur Gayo (khusus tutur Gayo Lues). Di luar itu, ada 100-an judul buku yang sudah dieditorinya, sejak tahun 2012. Yusradi bisa dihubungi di email: algayonie@yahoo.com; Facebook/Page Facebook Yusradi Usman al-Gayoni; dan channel YouTube Yusradi Usman al-Gayoni.
Aharuddin.Mengenal Sosok Yusradi Usman al-Gayoni.
Aceh Tengah-Yusradi Usman al-Gayoni lahir di Bebesen, Takengon, Aceh Tengah, tanggal 20 Maret 1983. Menyelesaikan SD Negeri Bebesen (1996), SLTP Negeri 2 Bebesen/SLTP Negeri 10 Takengon (1999), dan SMU Negeri 1 Bebesen/SMA Negeri 1 Takengon (2002). Selanjutnya, tamat S-1 dari Departemen Sastra Inggris Universitas Sumatera Utara (USU) (2006) dan tamat S-2 dari Sekolah Pascasarjana Jurusan Linguistik USU dengan spesialisasi Ekolinguistik (April 2010).
Yusradi belajar menulis, pendokumentasian, dan pembukuan keuangan dari bapaknya, alm Usman Umar (meninggal 13 Januari 2015). Alm Bapaknya terbiasa menulis kegiatan hariannya dalam buku agendanya dan mencatat cashflow (arus kas) yang disertai bukti-bukti pendukung. Tahun 2002, Yusradi mulai menulis puisi dan cerita pendek. Setelah itu (2003), mulai belajar, latihan, dan serius menulis. Sejak tahun 2004, tulisannya mulai naik di media baik cetak maupun online.
Sejak S-1 (2002), dia mulai mengumpulkan literatur Gayo dan membuat Perpustakaan Gayo (koleksinya berjumlah 200-an judul, sampai sekarang). Saat S-1 (2004) juga mendirikan Pusat Kajian Kebudayaan Gayo. Tahun 2008 dan 2009 mulai menulis naskah buku, masing-masing 2 naskah. Salah satunya, biografi musisi A.R. Moese. Setelah 4 tahun berhenti menulis buku (2008-2011), keempat buku tadi baru terbit pada tahun 2012.
Kerja—guru kursus dan guru private bahasa Inggris—sambil kuliah, putra bungsu alm Usman Umar dan Radiah Alam itu aktif di sejumlah organisasi intra dan ekstra kampus. Ada 19 organisasi yang diikutinya selama S-1. Dia pernah jadi Ketua Ikatan Mahasiswa Sastra Inggris (IMSI) USU (2005-2006), Sekretaris Tim Koordinasi (Pemerintahan Mahasiswa) Fakultas Sastra USU (2005), Staf Kajian Strategis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat USU (2003-2004), Ketua Ikatan Mahasiswa Takengon (IMTA) Sumatera Utara (2005-2006), Ketua Bidang Kaderisasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Kelompok Aspirasi Mahasiswa (KAM) Rabbani “Partai Kampus” USU (2005-2006), dan Ketua Dewan Pengawas Nasional (DPN) Himpunan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris se-Indonesia (HIMABSII) (2005-2007).
Di penghujung studinya (2006), suami Rina Wahyuni tersebut terpilih sebagai salah satu Indonesia Sampoerna Best Student (ISBS) mewakili USU/Sumatera—80 mahasiswa se-Indonesia. Juga, terpilih sebagai mahasiswa berprestasi Fakultas Sastra USU dan salah satu mahasiswa berprestasi Universitas Sumatera Utara (semuanya ada sepuluh mahasiswa berprestasi dari 10 fakultas yang ada di USU saat itu).
Setelah menyelesaikan S-1, bapak Muhammad Faiz Akbar al-Gayoni dan Muhammad Ilham Akbar al-Gayoni itu sempat jadi “guide” Transtv dalam program Jelajah dan Reportase di Aceh (2006, 2007, dan 2008). Lalu, jadi translator Handicap International Indonesia, salah satu NGO Prancis yang berkerja untuk dan dengan orang Cacat di Takengon, Aceh (September 2006-Juni 2007). Selanjutnya, sebagai staf Agama, Sosial & Budaya di BRR NAD-Nias Regional III (Januari 2008-Oktober 2008). Saat yang sama (2007-2008), sebagai Dosen bahasa Inggris di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Aceh Tengah. Sejak kembali ke Takengon, September 2006, beliau juga mendirikan Al-Gayoni Learning Center, lembaga yang bergerak di bidang pendidikan, sosial, dan kebudayaan.
2008-2009, sebagai Dosen Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Ilmu Komputer Mikroskill Medan. 2009-2014, Yusradi bekerja sebagai Staf Ahli/Asisten Anggota DPD/MPR RI Propinsi Aceh di Gedung Parlemen Senayan Jakarta. Tahun 2012, Yusradi mendirikan penerbit Mahara Publishing. Tahun 2015, salah satu anggota tim peneliti Peran Bahasa dan Kebudayaan dalam Konteks NKRI: Keanekaragaman untuk Persatuan dan Kesatuan di Aceh di Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). 2018-2024, Yusradi juga masuk sebagai salah satu anggota Pengembangan Kawasan Gayo-Alas (Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Gayo Lues, dan Bener Meriah) dan GAMIFest (Gayo-Alas Mountain International Festival) Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI. Di luar itu, Yusradi kerap sebagai pembicara dan moderator dalam berbagai kegiatan.
Selain buku Tutur Gayo (2015) (khusus tutur Gayo Lues), beberapa karyanya yang sudah terbit, yaitu Fenomena Bertutur dalam Masyarakat Gayo dalam Budaya Melayu Serumpun: Kajian Ilmu-Ilmu Linguistik, Sastra, Seni, dan Sosiobudaya eds Prof. Tengku Silvana Sinar&Muhammad Takari (2009), Tutur Gayo (Edisi I) (2012), A. R. Moese: Perjalanan Sang Maestro (2012) (biografi—musisi Gayo), Ekolinguistik (2012)—buku pertama Ekolinguistik di Indonesia, 7 Tahun IMTA-Sumut (2001-2008) (2012), Tutur Gayo (Edisi II) (2014), dan sedang menyiapkan cetak ketiga Tutur Gayo dan cetak kedua Tutur Gayo (khusus tutur Gayo Lues). Di luar itu, ada 100-an judul buku yang sudah dieditorinya, sejak tahun 2012. Yusradi bisa dihubungi di email: algayonie@yahoo.com; Facebook/Page Facebook Yusradi Usman al-Gayoni; dan channel YouTube Yusradi Usman al-Gayoni.
Aharuddin.
Tidak ada komentar