Profil Shireen Abu Akleh, Jurnalis Senior Al Jazeera yang Dikabarkan Tewas Ditembak Tentara Israel.
Radar Jakarta.net -
Seorang jurnalis senior kanal berita Al Jazeera berkebangsaan Palestina, Shireen Abu Akleh dikabarkan tewas saat meliput serangan tentara Israel di kota Jenin, wilayah Tepi Barat, Palestina, pada Rabu (11/5/2022).
Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan Palestina yang melaporkan bahwa Shireen dinyatakan meninggal dunia saat dilarikan ke rumah sakit setelah terkena peluru dari serangan tentara Israel.
Adapun rekan jurnalisnya di Al Jazeera, Nida Ibrahim, menggambarkan situasi mencekam yang akhirnya menewaskan Shireen akibat peluru yang mengenai kepalanya.
"Yang kita ketahui sekarang bahwa Kementerian Kesehatan telah menyatakan dia (Shireen) meninggal dunia. Shireen Abu Akleh sedang meliput peristiwa yang tengah melanda Kota Jenin, yakni serangan tentara Israel yang menduduki utara wilayah Tepi Barat Palestina. Hingga ia tewas akibat terkena tembakan di kepala," ungkap Nida Ibrahim saat berada di kota Ramallah, Palestina.
Rekan-rekan jurnalis Shireen terpukul setelah mendapat berita tersebut lantaran mereka telah bekerja sama sekian lama.
"Bisa anda bayangkan, kabar tersebut membuat para rekan jurnalis yang telah bekerja dengan dia merasa sangat terpukul," lanjutnya.
Lantas siapakah sosok Shireen sesungguhnya?
Profil Shireen.
Shireen Abu Akleh merupakan seorang jurnalis senior di Al-Jazeera wanita kelahiran 1971 yang telah meliput sejak Intifada Pertama yang terjadi di Palestina pada tahun 2000 silam.
Ia mengenyam pendidikan di Yarmouk University di Yordania sebelum masuk ke dunia jurnalistik. Ia mendapatkan gelar Bachelor of Arts untuk jurusan Journalism and Media di perguruan tinggi tersebut.
Selain telah berkiprah di Al Jazeera, Shireen tergabung dalam berbagai media seperti stasiun siaran radio The Voice of Palestina yang berbasis di Ramallah, Palestina serta Radio Monte Carlo di Prancis.
Shireen juga aktif berkontribusi dalam berbagai kegiatan sosial internasional. Salah satunya adalah organisasi Miftah yang juga berbasis di Ramallah. Miftah adalah sebuah gerakan sosial yang menyuarakan perdamaian dan diplomasi global.
Selain itu, Shireen juga tergabung dalam United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA), sebuah organisasi di bawah naungan Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) untuk membantu para pengungsi dari Palestina yang terdampak konflik.
Shireen tergabung dalam kanal berita berbahasa Arab Al- Jazeera sejak tahun 1997 dan telah meliput beragam isu tentang konflik Palestina - Israel.
Demikian Radar Jakarta.net mewartakan seperti dilansir dari Suara.com.
Reporter: Andi Abdul Razak B.Wahiduddin.
Editor: Ra Ja.net/redaksi.
Tidak ada komentar