Menko Airlangga Hartarto, Bapak Sedang Mengoordinasi Apa atau Siapa..??
JAKARTA, RADARJAKARTA.NET—
Hanya berselang sekitar 20 jam saja, Menko Airlangga Hartarto telah 2 (dua) kali menyampaikan pesan konpers yang berbeda terkait pelarangan ekspor migor dan bahan baku migor.
Ini membingungkan publik, sekaligus menimbulkan pertanyaan besar di benak mereka yang cermat mengamatinya. Ada apa.? Apa sih yang sedang terjadi di kalangan para pembantu presiden ini.?
Tentu saja semua tanda tanya itu akhirnya bermuara ke Kementerian yang mengoordinasi ini semua, Kemenko Perekonomian. Pihak yang juga mengeluarkan pernyataan pers yang saling berlawanan itu.
Sampai-sampai ada pengamat yang menduga tentang adanya semacam “perang bintang” di lingkaran istana. Ada juga yang bilang para mafia migor juga telah setor ke parpol untuk dana pemilu 2024. Bahkan ada yang menuduh bahwa uang dari skandal ekspor migor (dan CPO) ini adalah untuk “proyek penundaan pemilu”, dan untuk menggolkan “proyek amandemen UUD”. Dan berbagai spekulasi lainnya, baik yang masuk akal maupun yang lebih cocok masuk got.
Kalau menurut para detektif di film-film Holywood, pesan penting untuk mengungkap skandal korupsi pejabat sebetulnya sederhana : FOLLOW THE MONEY..!
Sudah jelas sekarang ada 4 oknum dalam skandal pemalsuan Persetujuan Ekspor migor/CPO di Kementerian Perdagangan yang ditangkap oleh Kejaksaan Agung RI. Bahkan La Nyala Mataliti yang Ketua DPD RI itu saja sudah berani menduga, bahwa ada dana skandal ekspor migor/CPO itu yang mengalir ke parpol. Ini sekaligus menguatkan dugaan adanya konspirasi kartel dagang dengan kartel politik.
Seperti sudah kita sampaikan dalam tulisan sebelumnya, yang di sebut mafia migor ini adalah konspirasi antara oknum pengusaha dan oknum penguasa (beserta konco-konconya masing-masing).
Konco-konconya ini bisa meluas ke oknum-oknum di parlemen, parpol, ormas berbasis otak maupun yang berbasis otot, asosiasi petani ini dan asosiasi profesi itu, bahkan aparat keamanan, buzzer dan media oligarki, juga gerakan “mahasewa”. Jadi beragam dan melibatkan banyak sektor, jaringannya seperti tentakel gurita.
Maka tak heran jika Presiden Jokowi pun akhirnya melepaskan jurus sapu-jagadnya dengan melarang ekspor, termasuk CPO sang primadona devisa. Apa boleh buat. Ini demi merobek cengkeraman tentakel para mafia itu.
Tinggallah sekarang PPATK, BIN, POLRI dan instansi terkait lainnya membantu untuk menguak: kemana saja uang haram itu mengalir..? Follow the money..!
Berbulan-bulan masyarakat dan pemerintah telah jadi bulan-bulanan para mafia migor ini. Kelangkaan pasokan dan harga yang mahal, Ratusan juta emak-emak serta UMKM di Indonesia jadi korban.
Sampai akhirnya, Jumat 22 April 2022, Presiden Jokowi bertindak tegas. Jurus sapu-jagad di keluarkan: melarang ekspor migor dan bahan baku migor..! Lalu apakah kebijakan ini lancar dikerjakan para pembantunya..?
Rupanya tidak semudah itu Ferguso..! Buktinya, bahkan di rapat setingkat Kementerian Koordinator (artinya yang mengoordinasi beberapa kementerian) bisa terjadi deviasi. Itu faktanya.
Sampai-sampai Presiden Jokowi memerlukan untuk bikin rilis-media kedua pada tanggal 27 April 2022. Konpers Presiden ini selain menegaskan kembali soal pelarangan ekspor itu adalah juga menganulir konpers dari Menko Perekonomian sebelumnya.
Maka, dengan tergopoh-gopoh Menko Airlangga segera “mengoreksi” konpersnya sendiri yang cuma sekitar 20 jam sebelumnya.
Menyimak tergopoh-gopohnya Menko Perekonomian mengoreksi konpersnya sendiri jadi membuat pertanyaan awal kita tetaplah bergaung :
Menko Airlangga Hartarto, Bapak sebetulnya sedang mengoordinasi (baca: mengorkestrasi) apa atau siapa sih..?
Oleh : Andre Vincent Wenas, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis (LKS) PERSPEKTIF, Jakarta.
(Rilis/ES)
Tidak ada komentar